Masa awal kedatangan, kolonialisme dan imperialisme jepang

  • 1941

    26 November 1941

    Armada Jepang bergerak meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril. Dipimpin oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo, armada tersebut berlayar menuju Pearl Harbor tanpa melakukan hubungan radio apapun (radio silence).

    7 Desember 1941

    Jepang tiba-tiba menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat yang terletak di Pearl Harbor, Hawaii. 5 Jam setelah penyerangan tersebut, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Tjarda van Starkenborgh Stachhouwer menyatakan perang terhadap Jepang melalui siaran radio.

    17 Desember 1941

    Pasukan Jepang mendarat di Miri, pusat produksi minyak di Sarawak (pesisir utara Kalimantan), yang berdekatan dengan wilayah Indonesia.  

    1942

    1 Januari 1942

    Jepang menawarkan suatu persetujuan damai kepada Hindia Belanda, sambil mengabaikan pernyataan-pernyataan sebelumnya dan permusuhan-permusuhan yang sudah timbul. Hindia Belanda menjawab bahwa sikapnya tidak berubah dan menganggap dirinya dalam keadaan siap perang dengan Jepang.

    11 Januari 1942

    Jepang melancarkan serangan ke wilayah Kalimantan bagian Indonesia, dan mendarat di Tarakan (sekarang di provinsi Kalimantan Utara).

    12 Januari 1942

    Setelah pertempuran selama 1 hari 1 malam, akhirnya pasukan KNIL menyerah pada 12 Januari 1942 pagi hari. Lebih dari setengah pasukan Belanda gugur. Seluruh tawanan perang dieksekusi mati dengan dipenggal kepalanya dengan samurai atau ditenggelamkan hidup-hidup ke kolam-kolam minyak yang tumpah dari kilang yang baru saja dibakar oleh pasukan KNIL

    22 Januari 1942

    Armada Jepang mulai bergerak ke selatan. Belanda menyerang armada Jepang dengan bom namun Jepang berhasil mendarat sekitar 5 kilometer tenggara lapangan udara Balikpapan.

    24 Januari 1942

    Jepang berhasil menguasai Balikpapan, sumber minyak ke-2 tanpa adanya perlawanan.

    29 Januari 1942

    Jepang berhasil menguasai Pontianak.

    3 Februari 1942

    Jepang berhasil menguasai Samarinda.

    5 Februari 1942

    Sesampainya di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu itu masih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL).

    10 Februari 1942

    Jepang berhasil merebut lapangan terbang Samarinda II sehingga mereka juga dengan mudah menguasai Banjarmasin.

    13-14 Februari 1942

    Jepang melakukan operasi penerjunan payung untuk merebut sumber minyak di Plaju dan Sungai Gerong di Palembang. Kedatangan Jepang secara tiba-tiba dan tak terduga membuat pasukan ABDACOM (American-British-Dutch-Australian Command) kelabakan.

    16 Februari 1942

    Jepang berhasil menguasai Palembang. Dengan jatuhnya Palembang itu sebagai  sumber minyak, maka terbukalah Pulau Jawa bagi tentara Jepang.

    1 Maret 1942

    Jepang berhasil mendarat di 3 tempat sekaligus yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Tengah). Jepang telah mendaratkan satu detasemen yang dipimpin oleh Kolonel Toshinori Shoji dengan kekuatan 5000 orang di Eretan, sebelah Barat Cirebon. Pada hari yang sama, Kolonel Shoji telah berhasil menduduki Subang. Momentum itu mereka manfaatkan dengan terus menerobos ke lapangan terbang Kalijati, 40 Km dari Bandung. Setelah pertempuran singkat, pasukan-pasukan Jepang merebut lapangan terbang tersebut.

    2 Maret 1942

    Tentara Hindia Belanda berusaha merebut Subang kembali, tetapi ternyata mereka tidak berhasil. Serangan balasan kedua atas Subang dicoba pada tanggal 3 Maret 1942 dan sekali lagi, tentara Hindia Belanda berhasil dipukul mundur.

    4 Maret 1942

    Untuk terakhir kalinya tentara Hindia Belanda mengadakan serangan dalam usaha merebut Kalijati dan mengalami kegagalan.

    5 Maret 1942

    Ibu kota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota Terbuka’ yang berarti bahwa kota itu tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda. Segera setelah jatuhnya kota Batavia ke tangan mereka, tentara ekspedisi Jepang langsung bergerak ke selatan dan berhasil menduduki Buitenzorg (Bogor).  Pada tanggal yang sama, tentara Jepang bergerak dari Kalijati untuk menyerbu Bandung dari arah utara. Mula-mula digempurnya pertahanan di Ciater, sehingga tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang dan menjadikan kota tersebut sebagai pertahanan terakhir.

    7 Maret 1942

    Jepang berhasil menguasai Lembang, Bandung karena Belanda tidak berhasil mempertahankan Bandung sebagai pertahanan terakhir.

    8 Maret 1942

    Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka tentara Jepang akan menghancurkan seluruh tentara Belanda dan sekutunya.

    9 Maret 1942

    Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan antara Pemerintah India Belanda dengan pihak tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat.

    Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara India Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang. Dengan demikian, tentara Belanda secara sangat pengecut dan memalukan, menyerah hamper tanpa perlawanan sama sekali. Dengan tindakan yang sangat memalukan itu, Belanda menghancurkan sendiri citra yang ratusan tahun dibanggakan oleh mereka yaitu bangsa Belanda/kulit putih tidak terkalahkan.

    Hari tersebut bukan hanya menjadi hari menyerahnya Belanda tanpa syarat ke Jepang namun juga menjadi hari terakhir Belanda menjajah Indonesia.

    1943

    Juni 1943

    Wakil Kepala Staf Angkatan Perang Selatan, Letnan Jenderal Masazumi Inada, melakukan inspeksi ke Asia Tenggara, termasuk ke Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Melihat wilayah yang harus dipertahankan serta terbatasnya jumlah pasukan Jepang, membuat Inada cemas. Inada memberikan rekomendasi kepada Panglima Tentara ke 16, Jenderal Harada, yang menggantikan Letnan Jenderal Imamura dan Panglima Divisi 25 di Sumatera, Jenderal Moritaka Tanabe, untuk melatih rakyat setempat guna membantu pertahanan mereka.

    Oktober 1943

    dibentuk pasukan yang dinamakan Pembela Tanah Air (Peta) di Jawa. Dari pihak Indonesia pembentukan Peta tersebut juga atas usul Gatot Mangkupraja. Dengan demikian secara kebetulan keinginan pihak Indonesia seiring dengan rencana Jenderal Inada.

    Sebelum Peta resmi dibentuk, secara rahasia telah didirikan Seinen Dojo (Sekolah Kemiliteran), dan dirancang untuk membentuk kelompok kecil orang Indonesia yang berbahasa Jepang guna membantu melatih sukarelawan Peta mendatang. Selain itu, Jepang juga mempersiapkan Peta untuk perang gerilya, apabila tentara Sekutu masuk ke Jawa. Dengan demikian struktur yang dibentuk, disesuaikan dengan rencana tersebut. Satuan tertinggi adalah daidan (batalyon) dengan anggota sekitar 500 – 600 orang, di bawah pimpinan daidancho (komandan batalyon). Di setiap kabupaten ditempatkan satu daidan, dengan beberapa pengecualian seperti Jakarta dan Bandung, di mana ditempatkan 2 atau 3 batalyon.

    September 1943

    Markas Besar Tentara Selatan menyetujui dibentuknya Gyugun di Sumatera. Pusat latihan perwira didirikan di Kotaraja, Medan, Padang dan Palembang.

    Akhir Tahun 1943

     didirikan Renseitai (Satuan Pendidikan Perwira) di Bogor.

    1944

    19 April 1944

    Bombardir udara yang dilancarkan pasukan Sekutu lewat operasi bersandi Cockpit. Operasi Cockpit dilatarbelakangi oleh permintaan AL Amerika Serikat (AS) yang membutuhkan sebuah operasi pengalihan agar operasi utamanya ke Hollandia (kini Jayapura) tak terusik. Operasi pengalihan itu berfungsi untuk menahan pasukan Jepang di sekitar Selat Malaka agar tak bergerak ke timur.

    7 September 1944

    Jenderal Koiso menjanjikan Indonesia akan merdeka dalam waktu yang tidak lama lagi.

    1945

    14 Februari 1945

    Tentara PETA di Blitar menyerang gudang senjata Jepang.

    1 Maret 1945

    Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

    6 Agustus 1945

    Amerika menjatuhkan bom ke Nagasaki dan Hiroshima. Hal itu membuat Jepang menyerah kepada Sekutu.

    15 Agustus 1945

     Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.

    Kolonialisme dan imperialisme jepang di indonesia

    Jepang Sebagai Negara Imperalisme


    Jepang menjadi negara imperialisme atau negara yang melakukan ekspansisionis di latar belakangi beberapa penyebab, antara lain:

    Adanya perkembangan Jepang dalam segala bidang mengakibatkan berlipat gandanya. pertambahan penduduk.

    Adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran dan bahan mentah demi kelangsungan proses industrialisasi.

    Adanya restriksi (pembatasan) imigran jepang yang dilakukan oleh negara-negara barat.

    Pengaruh ajaran Shinto tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga).

    Ingin menjadi negara besar yang sejajar dengan negara – negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis.

    Jepang Sebagai Negara Kolonialisme

    Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi kolonialisme. Kolonialisme Jepang memang pada akhirnya menjadi kolonialisme yang sangat pendek. Kolonialime Jepang memang belum sebanding jika disandingkan dengan kolonialime bangsa bangsa Eropa atas Asia, Afrika, dan Amerika dalam sejarah abad ke-15 hingga ke-20.

    Faktor yang melatarbelakangi Jepang menjadi Kolonialisme, antara lain :Beroperasinya kolonialisme Jepang disusun oleh Tanaka arsitek perang modern yang juga menjadi perdana menteri Jepang waktu 1927-1929. Pikiran pikiran Tanaka ditungakannya ke dalam Memorandum Tanaka. Memorandum ini berisi rencana Jepang untuk memikul tugas suci untuk memimpin bangsa bangsa Asia Timur.

    Pandangan ini pada akhirnya mewujud menjadi doktrin dengan nama Hakko I Chiu; dunia dalam satu keluarga dibawah pimpinan Jepang. Terinsipirasi dari semangat ini, berubahlah Jepang menjadi kekuatan militer yang sangat disegani.

    Dalam sejarah perang dunia 2, kemampuan militer Jepang dalam sesaat mampu menghancurkan sekutu, dan dalam sekejap menguasai Asia Tenggara dan sebagian pasifik.

    Dominasi Jepang ini pada akhirnya berakhir dengan tragis, dalam satu hari pada 9 Agustus 1945 pesawat pembom B 29 milik Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di KotaHiroshima dan Nagasaki. Inilah momentum kekalahan Jepang, serta berakhir pulalah dominasinya di Asia timur dan sebagian Pasifik.

    Jepang berupaya menghapus pengaruh kultural barat yang telah hinggap di Hindi Belanda, dan Jepang mengeruk sumber- sumber kekayaan alam strategi
    yang ada di tanah air kita.

    Kehidupan Sosial, Politik, Ekonomi, Budaya , Militer & Pendidikan masa Jepang

    Bidang Sosial

    Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi. Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia. Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya. Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu, Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).

    Bidang Politik

    Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu, BPUPKI dan PPKI. Dengan kemunculan badan persiapan ini, munculah ide Pancasila.Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia.Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik.

    Bidang Ekonomi

    Didirikannya Kumyai yaitu, koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu, line system. Sistem ini akan memberikan pengaturan bercocok tanam yang efisien sehingga akan meningkatkan produksi pangan.

    Bidang Budaya

    Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris-aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon terjemahan bahasa asing ke Bahasa Indonesia.

    Bidang Pendidikan

    Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SLTP/SMP 9 tahun dan SLTA/SMA.

    Bidang Militer

    Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang. Peninggalan peralatan militer dan infrastruktur perang yang digunakan oleh Jepang dapat digunakan sebagai modal untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah terhadap sekutu, banyak tangsi-tangsi dan peralatan militer Jepang yang dikuasai oleh pejuang Indonesia.

  • Sumber

    https://www.kompasiana.com/ayuseptiani/551ad3c2a333118d20b65a3a/kronologi-masuknya-jepang-ke-indonesia

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pengeboman_Pearl_Harbor

    https://brainly.co.id/tugas/14468621

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Tarakan_(1942)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Balikpapan_(1942)

    https://blog.ruangguru.com/asal-mula-penjajahan-indonesia-oleh-jepang

    https://blog.ruangguru.com/proses-dan-latar-belakang-pendudukan-jepang-di-indonesia

    https://prezi.com/gh9gzfjwscky/xi20-awal-pemerintahan-jepang-di-indonesia/

    https://www.kompasiana.com/f4rh4n/55008211a33311926f5114cd/14-februari-dan-sejarah-pendudukan-jepang-di-indonesia

    https://id.wikipedia.org/wiki/American-British-Dutch-Australian_Command

    https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/11/080000369/kedatangan-jepang-di-indonesia-mengapa-disambut-gembira?page=all

    https://brainly.co.id/tugas/9019372

    https://republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/18/01/01/p1uuxh385-9-maret-1942-akhir-penjajahan-belanda-di-bumi-nusantara-part1

    https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_(1942%E2%80%931945)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Menyerahnya_Jepang

    https://historia.id/politik/articles/mengenang-pemboman-sabang-vVJwd

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_PETA_Blitar

    https://www.slideshare.net/mobile/IifPramesti/latar-belakang-jepang-menjadi-negara-imperialis

    https://docplayer.info/73066875-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-dalam-sejarah-kolonialisme-jepang-merupakan-negara-pertama-di-asia-yang-memiliki-pandangan-dan-aksi.html

    https://www.academia.edu/35194045/makalah_kolonialisme_dan_imperialisme_jepang.docx

    https://blog.ruangguru.com/proses-dan-latar-belakang-pendudukan-jepang-di-indonesia

    https://blog.ruangguru.com/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia

    https://www.slideshare.net/mobile/anggienoerfietrie/masa-pendudukan-jepang-dan-dampaknya-bagi-kehidupan-masyarakat

    https://prezi.com/m/uzmp99lacusq/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia/


Ikuti Blog Saya

Dapatkan konten baru yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda.